Inovasi Mahasiswa Teknik Pertanian UNJA: Piezometer dan Peilschaal untuk Keamanan Lahan Gambut

TANJABTIM,- Tim mahasiswa Teknik Pertanian Fakultas Pertanian (FAPERTA) Universitas Jambi (UNJA) mengikuti kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di Desa Sinar Wajo, Kec. Mendahara Ulu, Tanjung Jabung Timur, Jambi pada 18 September – 16 Desember 2023.

Terdapat 10 anggota yang tergabung dalam kegiatan ini, yaitu Muhammad Alfi Fahrezi, Muhammad Mustopa, M. Haris, Fiktoriawan Gaurifa, Melja Shaputra, Muhamad Aditya Junior, Muslim Darmansyah, Yoel Kevin Ganda,  Jumadhil Adha Yasta, dan Hermais Suci Alfiyah.

Mereka merancang sebuah program tentang ‘Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan’. Di desa tersebut, mereka membuat inovasi pemasangan  piezometer atau sumur pantau dan peilschaal.

Piezometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tinggi muka air pada Lahan Gambut serta mencegah terjadinya kebakaran di lahan tersebut. Sedangkan Peilschaal merupakan alat untuk mengukur tinggi muka air di kanal dan akan menjadi pengukur debit air yang berpotensi menyebabkan banjir. Bahan yang digunakan untuk Piezometer sendiri berupa pipa, sementara Peilschaal mereka buat dari bambu dengan pohon pinang sebagai penahannya.

Pembuatan alat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat desa untuk selalu waspada akan bahaya yang dapat ditimbulkan dari tanah gambut. Oleh karena itu, tim KKNT membuat alat tersebut sebagai upaya antisipasi untuk pencegahan terjadinya kebakaran di musim kemarau dan antisipasi terjadinya banjir di musim hujan.

“Harapan ke depannya dalam menyelesaikan program ini ialah semoga bermanfaat untuk desa mau pun diri sendiri dan akan menjadi batu loncatan kami untuk selanjutnya,” ungkap mereka.

Dr. Ir. Asmadi Saad, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Lapangan mengharapkan semoga inovasi yang dilakukan mahasiswa KKN-T  dapat bermanfaat untuk warga setempat.

“Keberlanjutan kegiatan ini tim KKN-T serahkan kepada seluruh warga desa untuk selalu merawat dan juga menjaga alat tersebut supaya tidak hanya menjadi pajangan saja, dan tim KKN-T juga sudah memberikan sosialisasi mengenai alat ukur tersebut agar warga juga tau apa fungsi utama dan juga cara membuat alat tersebut dan menjadikan ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan Desa Sinar Wajo ke depannya,” pungkas beliau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *